Jumat

Tanda Kekuasaan Allah SWT (Sal1)

1. Artefak-artefak Alam yang Mengagumkan


Pernahkah Anda membayangkan, suatu ketika teman Anda
bercerita bahwa dia pada suatu waktu duduk menyaksikan pemandangan yang indah, kemudian berniat melukis pemandangan tersebut, dan tanpa sengaja tiba-tiba cat minyak tumpah di atas kanvas. Tapi anehnya, cat minyak tersebut membentuk sebuah gam-bar persis dengan pemandangan yang teman Anda lihat. Baik dari goresan batas-batasnya, harmoni warna, maupun variasi teksturnya. Suatu kebetulan? Bisa jadi. Baiklah, bila pada saat yang lain teman Anda duduk di tempat yang berbeda menyaksikan pemandangan alam lainnya, tiba-tiba juga tanpa sengaja cat minyaknya tumpah seperti kejadian pertama dan membentuk lukisan pemandangan persis seperti yang teman Anda lihat di tempat itu. Lagi-lagi suatu penstiwa kebetulan? Bagaimana bila ini berulang-ulang terjadi, per­cayakah Anda?
Tentunya akal sehat Anda akan mengatakan bahwa teman Anda berbohong, walaupun dia memperlihatkan lukisannya. Anda pasti meyakini peristiwa tersebut bukanlah sebuah kebetulan karena sua­tu lukisan yang indah dengan formasi dan paduan warna yang ter­atur dan harmonic tentu merupakan hasi! penciptaan.

Pernahkah Anda pikirkan bagaimana dengan alam semesta dan seisinya, apakah merupakan hasil suatu peristiwa kebetulan? Ten­tunya alam semesta dengan formasi, tatanan, dan hukum sunna­tullah yang mengikat materi dan energi mikro sampai makronya ada lah sebuah hasil penciptaan. Akal yang sehat pun meyakini sebuah ciptaan tentu berbeda dengan Sang Pencipta.'


Di antara kreasi ciptaan-Nya, Allah Swt. menciptakan beragam lukisan alam yang luar biasa, dari pemandangan yang mungkin kita anggap biasa karena terbiasa melihatnya setiap hari, sampai lukisan alam luar biasa karena tak lazim kita jumpai.
Berikut lima kreasi alam ciptaan Allah Swt. dalam bentuk artefak­artefak alam yang mengagumkan.

1. The Great Blue Hole


The Great Blue Hole adalah sinkhole (lubang) yang berada di lautan lepas Pantai Belize. Lubang ini memiliki diameter 300 m dengan kedalaman 124 m. The Great Blue Hole terbentuk sekitar 60-150 ri­bu tahun lalu akibat perubahan geohydrology yang menyebabkan susunan bebatuan bawah tanah retak, kemudian menciptakan rongga-rongga (zaman quaternary glaciation). Dari hasil penelitian ahli geologi', deposit gua ini berformasikan bebatuan kapur formasi karst.
Pada awalnya, lubang ini tidak tergenangi air, tetapi seiring men­cairnya gletser kontinental dan meluapnya air laut, akhirnya lubang ini tertutupi genangan air Laut Belize.



2. Balancing Rock, Digby
Di antara fenomena Balancing Rock alami2 yang ada di dunia, salah satu yang menarik adalah Balancing Rock yang berada di Nova Scotia, Canada. Di Teluk St. Mary terdapat formasi batu yang benar-benar aneh, sebuah batu dengan ketinggian 30 m berdiri selama ratusan tahun. Batuan ini berjenis basal ko­lumnar (coastal shores) yang membentuk tebing­tebing sepanjang Teluk St. Mary dan Fundy. Formasi batu ini terbentuk akibat abrasi air laut, pengikisan angin, dan cahaya matahari ribuan tahun yang lalu.




3. Salar de Uyuni
Di Pegunungan Andes, barat daya Bolivia, terdapat permukaan danau kering dengan luas sekitar 10.000 m2. Karena dangkalnya air laut ini dan tidak adanya penghubung ke lautan lainnya, saat musim panas per­mukaannya mengering dan meninggalkan kerak garam yang melimpah. Menurut ahli geologi, danau1 ini merupakan danau pur­ba yang terbentuk 30.000-40.000 tahun yang lalu.' Fenomena alam menarik di Salar de Uyuni, yakni ketika danau ini tertutupi air, permukaannya membentuk sebuah cermin datar terbesar di dunia, sehingga menarik wisatawan untuk berlibur ke sana.



4. The Eye of the Sahara
Di salah satu lokasi Gunung Sahara, te­patnya di Gurun Sahara Barat—Mau­ritania dekat Ouadane—terdapat fitur melingkar menyerupai mata dengan diameter 50 km. Awalnya, formasi ini di­duga sebagai dampak tubrukan mete­orit, tetapi dari hasil penelitian, struktur ini merupakan akibat aktivitas geologis alami (hidrotermal dan erupsi) selama ribuan tahun.




5. Chocolate Hills
  Di Provinsi Bohol, Filipina, terdapat for­masi geologi yang unik yang dikenal dengan nama Chocolate Hills (Bukit Cokelat). Bukit ini terbentuk dari batu gamping (karst) dengan ketinggian bervariasi 30-120 m dan umumnya ber­bentuk kerucut yang terbentuk karena hancurnya batu gamping oleh curah hujan, air permukaan, air tanah, dan erosi sub-aerial.
Permukaan bukit ini tertutupi rumput, tetapi ketika musim ke-marau, rumput-rumput mengering dan terlihat bukit ini menyerupai gundukan cokelat, sehingga dinamakan Chocolate Hills. Awalnya jumlah bukit ini 1.776 buah dan tersebar di Carmen, Batuan, Sag¬bayan, Bilar, Valencia, dan Sierra Bullones di Provinsi Bohol.




Sebuah Renungan
Adanya kreasi alam menunjukkan adanya pengkreasi. Demikian sun­natullah yang bisa dipahami, baik secara akal sehat maupun hati nurani. Bagi para penganut materialisme dan ateisme, semua kejadian alam hanya merupakan kejadian alamiah belaka, tidak ada peran Sang Pencipta. Tapi siapa yang menggerakkan air, udara, matahari, panas, dingin sehingga membentuk artefak-artefak alam yang luar biasa? Bagi-Nya, materi dan energi adalah makhluk-makhluk-Nya yang senantiasa bertasbih dan tunduk kepada perintah-Nya.
Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya ber­tasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Peng­ampun. (QS Al-Isa [17]: 44)
Mereka (orang-orang kafir) berkata, "Allah mempunyai anak." Mahasuci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah. Semua tunduk kepada-Nya. (QS Al­Baciarah [2]: 116) '
Manusia kadang hanya kagum bila melihat atau merasakan feno­mena-fenomena luar biasa atau kejadian khawariqul Padahal, jika mau membuka hati dan pancaindranya, banyak sekali hal yang tak terlihat/kasatmata. Bagi para ulil albab, sesuatu yang dianggap biasa pun memiliki pelajaran luar biasa. Pernahkah kita berpikir bahwa
Makhluk hid-up tidak bisa hidup tanpa adanya udara dan cahaya? Namun, pernahkah kita melihat bentuk udara dan cahaya? Kita tidak mampu melihat udara, tetapi dapat merasakannya. Kita bisa melihat cahaya, tetapi tidak bisa melihat bentuk sebenarnya. Demikian pula dengan wujud Allah Swt. yang tidak terlihat pancaindra, tetapi fitrah manusia pada dasarnya meyakini keberadaan-Nya dan alam semesta merupakan salah satu bukti pancaran (emanasi) eksistensi-Nya.Sesungguhnya Tuhanmu salah Allah yang telah menciptakan la­ngit dan bumi dalam enarn masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada slang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, rnenciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Ma­hasuci Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-Nraf [7]: 54)


SainTech Al-Qur'an
Whisnu SAL